Dijamannya abg-abg kumisan yang udah mulai kecanduan twitter
ampe Master Limbad galau mau ngetweet apaan biar bisa dingertiin followersnya,
masih aja ada orang-orang ingin berebutan kursi kosong DPR ataupun DPRD. Entah
otak mereka udah mulai geser ke dagu, hanya karena soal rebutan kursi kekuasaan
yang harusnya untuk membahas (rapat) demi memajukan negara tapi hanya buat
menjadi pengganti alas tidur di rumah (tradisi tidur bareng di rapat
Paripurna).
Sebelum menjadi anggota DPR, mereka dipilih oleh masyarakat lewat
pemilu. Tapi kerennya, saat berkampanye mereka mempunyai strategi buat dapat
suara dengan macam-macam cara seperti Politik Uang, Blusukan ke pemukiman ampe
got-got, dan ada yang pergi ke dukun ampe ada yang pergi ke klinik Tong Fang.
Dan saat ini gue udah mulai merasakan betapa panasnya
atmosfer dari kampanye para Caleg, itu sebabnya gue selalu emosi kalo
lingkungan kampung gue yang awalnya bersih dari dedaunan pohon sakura mendadak
kotor karena telah terkudeta oleh banyaknya spanduk dan poster Caleg yang foto
di posternya udah mulai melanggar batas etika berfoto yang baik dan benar. Ada
yang majang posternya pake foto yang sok-sokan dimanyun-manyunin kek abg labil,
ada yang majang posternya pake foto yang diambil pake camera360, ada yang
fotonya di edit disandingkan Caleg yang kebetulan se-partai macam kek foto
prewedding ampe ada yang majang poster foto nangis sedih sambil selfie. Tapi
bagi gue, baik atau nggaknya seorang Caleg bisa dinilai dari seberapa alay foto
di posternya.
Selain foto yang dipajang di poster, slogan yang tertulis di
poster juga tidak kalah unik. Ada yang dikasih tulisan visi-misi, janji-janji
manis ampe ada juga yang mencantumkan kata bijak biar dikira keturunan dari
trah Mario Teguh. Tapi bagi gue, Caleg yang nggak layak buat dipilih adalah
yang posternya dikasih tulisan “I’m limited edition”.
Gue sangat kesel dari seorang Caleg saat stiker-stiker yang
mereka edarin mulai nyampah sampe nempel di kaca bagian belakang angkot-angkot.
Anehnya, yang punya angkot malah seneng kegirangan karena dapet royalti dari
Caleg. Tapi itu bakal beda cerita kalo terjadi di film Transformers, yang awal
ceritanya Optimus Prime itu gagah, besar dan mengayomi anggota-anggota
Autobot-nya mendadak dijauhi temen-temennya gara-gara kaca belakangnya
ditempelin stiker Caleg.
Dibalik itu semua, kita mulai belajar dari seorang Caleg yang
rela ampe ngehabisin banyak duit dan nguras banyak tenaga hanya cuma jadi
pemimpin bagi rakyatnya walaupun hasilnya belum tentu sesuai dengan kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar