Kamis, 12 Desember 2013

BILAMANA SOCIAL-MEDIA SUDAH ADA SEJAK DULU








Siapa yang tak kenal dengan Sejarah. Walaupun tak kenal ataupun tak pernah tau, pasti setiap orang punya masa lalu. Entah pernah punya pacar, pernah ngompol waktu bayi ataupun pernah salto saat bertepatan kamu dilahirkan lewat rahim sang Ibu.
Namanya juga Sejarah, walaupun kita pelajari dari SD sampai kita lulus kuliah ataupun kerja gak bakalan menyentuh sampai kata “Khatam”.
Sampai sekarang pun, di era girlband yang jumlahnya ampe kek rombongan haji sampai kata “GALAU” udeh mulai surut dari kata trend, masih saja Sejarah dibahas mulu dan dijadikan mata pelajaran di sekolah.


Menurut gue, Sejarah itu asyik buat dipelajari apalagi buat bahan cerita sebelum tidur. Selain itu, Sejarah bisa memunculkan misteri, seperti: kenapa Diponegoro bisa ketangkep?, kenapa Diponegoro senjatanya pake keris? Dan siapa nama kuda-nya Diponegoro?.

Jika sejarah memunculkan beberapa misteri yang penting kita pikirkan dan ketahui, Sejarah pun membuat otak gue menjadi memikirkan hal-hal yang bersifat gak penting juga. Dan kali ini misteri tersebut mempertanyakan:

“Gimana jadinya kalau zaman-zaman tertentu dulu sudah ada Social Media?”

Agak lama gue memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut, saking lamanya, sampe-sampe tubuh gue mulai dikerubungi rayap.

Sampai akhirnya gue menemukan jawaban kayak gini.


Zaman Pra-Sejarah
Banyak orang-orang kebingungan dengan zaman ini, mulai kapan terjadinya, siapa tokohnya, dan apa peniggalannya.
Yaps, Zaman ini terjadi dulu-dulu banget, Zaman ini terdengar sangat populer berkat Teori Evolusi Darwin. Tokohnya tak jauh dari kita, justru malah satu spesies sama kita yaitu Manusia Purba. Peninggalannya seperti: Menhir, Dolmen, Punden Berundak dll.

a)      di Zaman ini, Manusia purba melakukan aktivitas dengan secara alamiah dan otodidak. Mereka mempertahankan hidup dari seleksi Alam dengan hidup berkelompok. Mereka mencari makan dengan berburu dan meramu sebagai sekalian mengisi waktu luang.

b)      di Zaman ini, Manusia Purba mulai mengenal peradaban mengenai kepercayaan. Kepercayaan yang mereka anut adalah Animisme dan Dinamisme. Dari itulah mereka membuat benda-benda untuk pemujaan seperti Menhir, Dolmen dll.

SEMUA ITU AKAN BERBEDA TOTAL, jika Social Media sudah ada di Zaman itu. Menjadi:

a)      Mereka mempertahankan hidupnya, kebanyakan mengisi waktunya dengan ngetweet  dan stalking. Dengan kegiatan ngetweet  dan stalking, mereka bisa sering berkunjung ke goa kelompok satu ke goa kelompok lain yang lagi ngadain acara makan besar dan berharap untuk bergabung dalam acara tersebut.
Kalo emang mereka benar-benar pengen makan tapi segan datang ke acara kelompok lain, mereka pun harus berburu dan menunggu jebakan sambil bermalas-malasan sibuk naik-turunin scroll timeline.
b)      Mereka nggak bakalan menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme, justru malah memuja dan berdoa kepada Admin Twitter.



Zaman Penjelajahan Samudera
Banyak yang belum tau kapan dan asal-usul zaman ini terjadi. Zaman ini mulai terjadi pada akhir abad 15. Faktor pendorongnya seperti 3G (Gold, Gospel, Glory), perkembangan IPTEK dan Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki. Maka dari faktor tersebut yang menyulut para pelopor penjelajahan berlomba-lomba mencari tanah jajahan untuk mendapatkan yang diinginkan.

Sebelum nyampe di tanah jajahannya, Para penjelajah samudera pasti pernah yang mengalami seperti kebingungan menentukan arah tujuan, kapal rusak akibat ombak dahsyat ataupun badai dan pernah nyasar di pulau gak berpenghuni. Coba kalo udah ada social media, pasti para penjelajah gak akan mengalami situasi seperti itu, karena para penjelajah udah punya akun Twitter dan kebetulan udah follow admin-admin, seperti: @Lautan_update, @infoBMKG, dll

Selain itu, kalo pun di zaman itu udah ada social media. Para Pelopor Penjelajahan Samudera seperti: Vasco Da Gama, Columbus, sampai Ferdinand Magelhaens tidak akan bosan menulis kisah perjalanan di buku diary-nya yang covernya udah berbau garam laut, karena situs Blogger menggantikan peran buku diary-nya. Dari situlah mereka menulis kisah perjalanannya dan menulis curhatan-curhatannya mengenai cemohan para haters di Twitter-nya yang kebetulan adalah penduduk di pulau yang disinggahinya, dan dipastikan Kisah perjalanannya akan diterbitkan buku Ensiklopedia yang Lengkap oleh pengikut setia Blog-nya.


Zaman Wali Songo 
Dari dulu sampe sekarang anak sekolahan pasti tau betapa susahnya Wali Songo nyebarin agama melalui dakwah-dakwahnya. Selain banyak yang gak suka dengan kehadiran mereka, mereka harus berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain dan terlebih dahulu melakukan dakwahnya serta menolong penduduk di wilayah tersebut dengan Karomah-nya.

Tapi semua itu akan lenyap kalau zaman dulu udah ada social media, Wali Songo gak akan lagi kesusahan buat menyebarkan agama. Pasti mereka akan lebih memilih memasang pamflet dan mengumumkan secara serentak lewat Akun-akun Pribadi Twitter mereka, seperti :
“Datang dan hadirilah dakwah kami di kota-kota anda! Gratis! Free snack+sertifikat! More Info: +6285640686603


Zaman Kerajaan 
Waktu dulu Indonesia pas lagi zaman-zamannya banyak berdiri kerajaan-kerajaan, mereka paling doyan banget perang antar kerajaan. Masalahnya gak jauh dari kekuasaan dan gara-gara diadu domba. Banyak banget hal-hal yang dikorbankan sama tiap kerajaan, antara lain biaya perang, perlengkapan perang, dan tentunya.. nyawa.

Coba kalau zaman dulu udah ada social media, gak akan ada itu yang namanya kerajaan habis uang lah, prajurit banyak yang tewas lah, tempat-tempat di kerajaan banyak yang rusak lah. Palingan juga abis quota internet gara-gara Twitwar doang.


Kerajaan 1:  “Halah, paling males sama kerajaan yang bisanya cuma ngambil hak kerajaan lain doang! #nomention”
Kerajaan 2:  “Beraninya no mention, AH CUPU! Mention kalee kalo berani. Emangnya gue gak tau kalo tweet lo buat kerajaan gue!”
Kerajaan 1:  “Ahelaaaah, unfollow juga nih!”
Kerajaan 2:   “Lah, kita aja belum follow-followan!”


Zaman Perang Gerilya
Menurut gue social media emang bisa membawa pengaruh yang cukup besar untuk perilaku orang yang menggunakannya. Coba bayangin kalau dulu pahlawan-pahlawan bergerilya tapi udah ada socal media, apa jadinya.

*Lagi sembunyi di Hutan*
Letnan  :  “Lapor Jendral! Prajurit sudah siap untuk menyerang tentara sekutu!”
Jendral :  “Oke siap laksanakan! Tunggu aba-aba saya selanjutnya!
Letnan  :  “Siap Jendral!”
(Beberapa menit kemudian)
Jendral  :  “Letnan! Ayo kita serang dia!”
Letnan  :  “Siap Jendral!”
Jendral  :  “Eh tapi sebentar dulu Letnan!”
Letnan  :  “Siap Jendral! Ada apa Jendral?”
Jendral  :  “Sebentar Letnan! Saya belum check-in location!”
........Pada akhirnya mereka pun ketangkep.

Mungkin sejak saat itu perang gerilya gak akan pernah tercantum di buku-buku Sejarah anak sekolahan.


Zaman R.A Kartini
Mungkin banyak yang belum tau asal-usul dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang dari R.A Kartini itu kayak gimana. Singkatnya, buku itu berisi curhatan-curhatan Kartini untuk menyemangati kaum perempuan di Indonesia demi mewujudkan kedudukan yang sederajat antara wanita dengan pria. Dan curhat yang awalnya berbentuk surat-suratan itu ditujukan ke J.H Abendanon yang kemudian dibukukan juga oleh beliau.

Bisa dibayangin, kalau dulu udah ada Blog, ibu Kartini sudah dipastikan akan menuliskan curhatan-curhatannya tersebut ke dalam situs Blogger. Dari situ dia akan terkenal, Followers dia banyak, Buku dia akan best seller di berbagai toko buku pedesaan, dan tentunya tawaran-tawaran talkshow dari berbagai kota pun akan banyak yang berdatangan.

Dia wafat dalam keadaan tersenyum...


Zaman Soekarno
Siapa yang gak tau sama bapak proklamator dan presiden pertama Indonesia. Beliau sangat tenar, bahkan ketenarannya dia pun dikenal sampai ke berbagai penjuru dunia.  Beliau sangat dikenal dengan seruannya yang berbunyi, “BERIKAN AKU 10 PEMUDA! NISCAYA AKAN KUGUNCANGKAN DUNIA!” tapi sayangnya nyari pemuda di zaman dulu itu susah, dan juga beliau pasti sibuk banget sama urusan-urusan negaranya. Coba kalo zaman Soekarno udah ada social media, pasti beliau akan ngetweet :

“Dicari 10 pemuda cinta tanah air, setia, dan berpenampilan menarik! Tolong bantu RT!”




.............Dan Akhirnya, terjawab sudah misteri pertanyaan tersebut. Jika ada yang tidak sependapat dan benci dengan saya, saya harap anda bisa bunuh saya pake RPG.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar